-->

Notification

×

Iklan

Iklan

PPP DF : JANGAN PILIH PEMIMPIN BERJIWA PENGKHIANAT

Saturday, 9 September 2017 | 07:33 WIB | 0 Views

Pengurus DPP PPP dan DPW Kepri setelah Pembukaan Muswil V PPP Kepri

TANJUNG PINANG - Musyawarah Wilayah V DPW PPP Kepulauan Riau (Kepri) berlangsung di Hotel CK Tanjung Pinang. Pembukaan  MUSWIL dilaksanakan pada hari Sabtu (9/9/2017).

MUSWIL tersebut dihadiri Pengurus DPP PPP. Antara lain Ahmad Gojali Harahap dan Joe Hasyim Waemahing. Tampak hadir beberapa pejabat daerah dan perwakilan Partai Sahabat.

Ketua Panitia MUSWIL PPP, Andi Anhar Khalid melaporkan bahwa Musyawarah Wilayah PPP Kepri dihadiri lengkap 7 pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Se Kepulauan Riau.

Dalam sambutannya, Drs. Sudarto SM, Plt Ketua DPW PPP Kepri menyatakan bahwa MUSWIL Kepri adalah bagian dari konsolidasi internal. Muswil ini juga sekaligus sebagai perwujudan sistem demokratis dalam rangka memilih ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP Kepri sekaligus membuat program kerja PPP Kepri dalam lima tahun kedepan.

"Pasca keluarnya keputusan Incracht tentang status Sengketa PPP, maka ketua umum PPP, H. Djan Faridz memerintahkan seluruh kader untuk melakukan konsolidasi sekaligus menyerap aspirasi umat", ucap Sudarto.

"MUSWIL ini adalah wahana yang tepat untuk mewujudkan itu. Kami berharap agar para peserta Muswil dapat memilih pemimpin yang tangguh, mengayomi, dan loyal kepada Partai sekaligus dekat dengan para ulama", ungkap Sudarto.

"Jangan sekali-kali memilih pemimpin yang berjiwa Pengkhianat seperti ketua umum kubu sebelah", tandas Sudarto disambut tepuk tangan meriah dari peserta Muswil.

"Jangankan kita-kita, orang tua yang membesarkannya saja dikhianati. Kalau Anda saat ini belum dikhianati, maka tinggal menunggu waktu saja", Ujar Darto.

PPP akan besar kalau para pemimpin dan kadernya saling menghormati dan menjaga kepercayaan satu dengan yang lain, lanjut Darto. Jangan ada dusta diantara sesama kader. 

"Kami berharap PPP di Kepri ini bisa berjaya ditangan seorang pemimpin yang lahir dari ujian dan tantangan dahsyat seperti PPP saat ini", pungkas Sudarto. (SM)

×
Berita Terbaru Update